Berita  

Penemu Bahan Bakar Dari Air, Aryanto Sebut Tak Butuhkan Pemerintah dan BRIN

20230710 163608

Banjarmasin News – Penemu bahan bakar kendaraan dari air yang diberi nama Niku Banyu (Nikuba) Aryanto Misel menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hal tersebut diutarakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV berita nasional yang rekamannya beredar di media sosial.

Sebagaimana diketahui, Aryanto merupakan pencipta sebuah alat yang mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan. Alat ini dinamai Nikuba dan mulai dikenal sejak 2022 lalu.

Nikuba juga telah diuji coba dan digunakan oleh Kodam III/Siliwangi sebagai bahan bakar untuk sepeda motor Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Atas temuan tersebut, ia diundang untuk mempresentasikan Nikuba oleh industri otomotif di kota Milan, Italia pada 16 Juni 2023.

Dikutip dari kompas.com, Aryanto membeberkan alasannya mengapa ia tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN terkait Nikuba yang sudah dilirik negara lain.

Dalam rekaman wawancara yang diunggah ulang akun Twitter ini, Aryanto awalnya mengatakan bahwa ia merasa tidak sayang bila teknologi untuk mengembangkan Nikuba jatuh ke tangan negara lain.

Sebabnya, ia membutuhkan dana untuk melanjutkan riset dan tidak mau didanai oleh pihak manapun.

Setelah itu, ketika ditanya soal langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan BRIN atas Nikuba, Aryanto berujar bahwa ia tidak membutuhkan kedua pihak ini.

Ia beralasan dirinya sudah “dibantai” oleh pemerintah dan BRIN dan berencana menjual Nikuba Rp 15 miliar ke industri otomotif di Milan.

“Wah, saya nggak butuh mereka, Pak. Nggak butuh saya sudah “dibantai” habis. Nggak mau,” ujar Aryanto.

“Itu (Nikuba) mau saya tawarkan Rp 15 miliar,” tambahnya.

Sementara itu Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa BRIN akan menggelar pertemuan dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto.

“Nanti Rabu akan ada tamu media di BRIN,” kata Handoko kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Saat ditanya apakah BRIN masih akan menawari Aryanto untuk bekerja sama mengembangkan BRIN, Handoko tidak memberi jawaban.

Terpisah, keterangan BRIN yang diterima Kompas.com, Senin (10/7/2023), menyampaikan bahwa pertemuan BRIN dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto bakal dihelat Kamis (13/7/2023).

“Betul (ada agenda membahas pernyataan Aryanto) untuk menjawab semua ini. Nanti kami agendakan untuk temu media. Hari Kamis,” kata keterangan tersebut.