Banjarmasin News – Kecaman terhadap pelaku pembakaran kitab suci Al Qur’an terus menggema, setelah pemerintah Irak, Iran dan beberapa negara timur tengah kini dari kawasan eropa Presiden Turki Turki Recep Tayyip Erdogan yang juga mengecam tindak tersebut.
Tak cuma pelaku, Erdogan juga mengecam keras Swedia yang dinilai telah melindungi pelaku melalui pihak kepolisian setempat.
Hakim Eva-Lotta Hedin menyebutkan bahwa otoritas kepolisian tidak punya dukungan yang cukup untuk keputusan pelarangan. Hingga aksi pembakaran Al Quran terjadi lagi dan kini dilakukan Salwan Momika.
“Kami akan mengajari orang-orang Barat yang arogan bahwa bukan kebebasan berekspresi untuk menghina nilai-nilai suci umat Islam,” kata Erdogan pada Kamis (29/6) seperti diberitakan Reuters.
Dalam aksinya, Momika menginjak-injak Al Quran, memasukkan potongan daging asap ke dalamnya, dan membakar halaman sebelum membantingnya hingga tertutup, dan menendangnya sambil melambai-lambaikan bendera Swedia.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan sebelumnya juga mengutuk protes tersebut dan mengatakan tidak dapat diterima untuk mengizinkan protes anti-Islam atas nama kebebasan berekspresi.